https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg2k6DIKnwAncQ_ofcrMwsB0aoNxN_fUgTHGMwNBYvUFGWRj0wMt0QwfuHqPPI0pQV2E6EWgIZKE3cNsibRril6t-CPqet4na6a9hPVQ-miIa1SwmdpHxxCZT53V3rOW_Yv6bH6iic7ea64zyfbgBBW7mw6MJsoYxnp0K0E1SIZKC_e0aLm7kjl9wMF=s900

KATA "WAREHOUSE" ARTINYA DALAM BAHASA INDONESIA ?

Kata "warehouse" dalam bahasa Indonesia memiliki arti "gudang". Jadi, jika ada referensi atau pembicaraan mengenai "warehouse" dalam konteks pergudangan atau manajemen gudang, maka dapat merujuk pada "gudang" dalam bahasa Indonesia.

 

PERTANYAAN SEPUTAR GUDANG / PERGUDANGAN / WAREHOUSE DAN JAWABANNYA

PERTANYAAN SEPUTAR GUDANG / PERGUDANGAN / WAREHOUSE DAN JAWABANNYA

PERTANYAAN SEPUTAR GUDANG / PERGUDANGAN / WAREHOUSE DAN JAWABANNYA


PERTANYAAN SEPUTAR GUDANG / PERGUDANGAN / WAREHOUSE DAN JAWABANNYA

APA ITU WMS (WAREHOUSE MANAGEMENT SYSTEM) ?

Warehouse Management System (WMS) atau Sistem Manajemen Gudang adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mengelola operasional gudang. WMS membantu dalam mengotomatisasi dan mengintegrasikan berbagai aspek manajemen gudang, termasuk pemantauan persediaan, pelacakan barang, pengeluaran pesanan, pengaturan stok, pemantauan kinerja, dan optimisasi ruang gudang.

Fungsi utama dari WMS adalah mengoptimalkan aliran barang di dalam gudang, mulai dari penerimaan barang hingga pengiriman kepada pelanggan. Beberapa fitur kunci yang biasanya dimiliki oleh WMS meliputi:

  1. Pelacakan Persediaan: WMS memungkinkan pelacakan real-time terhadap persediaan di gudang. Setiap barang yang masuk dan keluar dapat dicatat secara akurat, termasuk informasi mengenai jumlah, lokasi, dan status barang.

  2. Pengeluaran Pesanan: WMS memudahkan pengeluaran pesanan dengan memandu petugas gudang tentang barang mana yang harus diambil, di mana lokasi barang tersebut, dan dalam jumlah berapa. Ini membantu memastikan keakuratan pengiriman pesanan kepada pelanggan.

  3. Pengaturan Stok: WMS membantu mengatur stok di dalam gudang agar dapat ditempatkan dengan efisien. Perangkat lunak ini dapat memberikan saran tentang lokasi penyimpanan yang optimal berdasarkan frekuensi dan karakteristik barang.

  4. Pemantauan Kinerja: WMS memberikan pemantauan kinerja gudang, termasuk waktu pemrosesan pesanan, tingkat kesalahan, kecepatan pengiriman, dan tingkat penggunaan ruang gudang. Informasi ini memungkinkan manajer untuk mengidentifikasi masalah dan membuat perbaikan yang diperlukan.

  5. Integrasi dengan Sistem Lain: WMS dapat diintegrasikan dengan sistem lain dalam rantai pasok, seperti sistem manajemen persediaan, sistem transportasi, atau sistem manajemen pesanan. Hal ini memungkinkan pertukaran data yang lancar dan memastikan konsistensi informasi di seluruh proses bisnis.

Keuntungan menggunakan WMS dalam manajemen gudang termasuk peningkatan efisiensi, akurasi, dan visibilitas persediaan. Dengan menggunakan WMS, bisnis dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi kesalahan manusia, meningkatkan respons terhadap permintaan pelanggan, dan mengoptimalkan aliran barang di gudang.

ALUR KELUAR MASUK BARANG YANG BENAR ADALAH? 

Alur keluar masuk barang di gudang yang benar dapat bervariasi tergantung pada kebijakan dan prosedur yang diterapkan oleh setiap organisasi atau bisnis. Namun, secara umum, berikut adalah alur yang umum digunakan dalam keluar masuk barang di gudang:

  1. Penerimaan Barang: 

    a. Barang diterima dari pemasok atau pengirim. 

    b. Barang diperiksa secara fisik untuk memastikan kesesuaian dengan pesanan, kualitas, dan kondisi yang diharapkan. 

    c. Informasi mengenai barang, seperti jumlah, deskripsi, dan nomor seri, dicatat. 

    d. Barang ditempatkan di area penerimaan atau tempat yang ditentukan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

  2. Verifikasi dan Penyimpanan: 

    a. Barang yang diterima diidentifikasi dan diverifikasi dengan data penerimaan. 

    b. Informasi mengenai barang dimasukkan ke dalam sistem informasi gudang (WMS) atau catatan yang relevan. 

    c. Barang disusun dan ditempatkan di area penyimpanan yang sesuai, berdasarkan jenis barang, karakteristik, atau kebutuhan khusus lainnya. 

    d. Barang diberikan label atau tanda identifikasi yang jelas untuk mempermudah pengambilan nanti.

  3. Pengeluaran Barang: 

    a. Permintaan pengeluaran barang diterima dari departemen atau pelanggan yang membutuhkan barang. 

    b. Permintaan pengeluaran barang diverifikasi dan diverifikasi dalam sistem. 

    c. Barang yang diminta diambil dari area penyimpanan dengan mengacu pada instruksi pengambilan yang tepat. 

    d. Barang diperiksa kembali sebelum pengeluaran untuk memastikan jumlah, kualitas, dan kesesuaian dengan pesanan. 

    e. Informasi pengeluaran barang dicatat dalam sistem dan stok persediaan yang tersedia diperbarui.

  4. Pengiriman Barang: 

    a. Barang yang akan dikirim disiapkan dan dikemas dengan aman untuk pengiriman. 

    b. Dokumen pengiriman dan tanda pengenal barang, seperti faktur atau surat jalan, disiapkan. 

    c. Pengiriman barang dikoordinasikan dengan pihak pengiriman atau kurir untuk pengiriman ke tujuan yang ditentukan. 

    d. Informasi pengiriman barang dicatat dalam sistem untuk pelacakan dan pengawasan.

Selama seluruh alur keluar masuk barang, penting untuk menjaga akurasi data dan informasi, melakukan pemeriksaan yang teliti terhadap barang, serta melibatkan sistem manajemen gudang yang tepat untuk melacak dan mengelola persediaan secara efisien.

BAGAIMANA CARA MENGATUR BARANG DI GUDANG?

Mengatur barang di gudang adalah proses penting dalam manajemen gudang yang melibatkan pengaturan dan pengorganisasian barang agar mudah diakses, aman, dan efisien. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatur barang di gudang:

  1. Identifikasi dan Klasifikasikan Barang: 

    a. Identifikasi jenis barang yang akan disimpan di gudang, seperti produk jadi, bahan baku, atau suku cadang. 

    b. Klasifikasikan barang berdasarkan karakteristiknya, seperti ukuran, bentuk, bobot, atau kelompok produk.

  2. Tetapkan Sistem Penyimpanan: 

    a. Tentukan sistem penyimpanan yang sesuai dengan jenis barang yang akan disimpan, seperti rak, palet, rak gudang, atau laci. 

    b. Sesuaikan sistem penyimpanan dengan kebutuhan bisnis, misalnya, menggunakan rak khusus untuk barang mudah rusak atau rak tinggi untuk memanfaatkan ruang vertikal.

  3. Gunakan Label dan Identifikasi: 

    a. Berikan label atau tanda identifikasi pada setiap barang atau kelompok barang untuk mempermudah pengidentifikasian. 

    b. Gunakan label yang jelas dan terbaca dengan informasi penting seperti nama barang, nomor seri, atau kategori barang.

  4. Tentukan Lokasi Penyimpanan: 

    a. Tentukan lokasi penyimpanan untuk setiap jenis barang, berdasarkan sistem penomoran atau penunjukan area gudang. 

    b. Sesuaikan lokasi penyimpanan dengan karakteristik barang, seperti kebutuhan suhu khusus atau batasan aksesibilitas.

  5. Tetapkan Metode Pengaturan: 

    a. Tetapkan metode pengaturan yang konsisten, seperti penyusunan berdasarkan abjad, nomor, atau kelompok produk. 

    b. Pastikan semua anggota tim gudang memahami dan mengikuti metode pengaturan yang telah ditetapkan.

  6. Gunakan Sistem Manajemen Gudang (WMS): 

    a. Manfaatkan Sistem Manajemen Gudang (WMS) untuk membantu melacak dan mengelola lokasi penyimpanan, stok barang, dan pergerakan barang di gudang. 

    b. Gunakan fitur WMS, seperti pelacakan real-time, pemberitahuan persediaan rendah, atau rekomendasi lokasi penyimpanan yang optimal.

  7. Monitor dan Evaluasi: 

    a. Lakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap pengaturan barang di gudang. 

    b. Identifikasi dan perbaiki masalah pengaturan barang yang mungkin timbul, seperti kekacauan, barang tidak terorganisir, atau kekurangan ruang.

Dengan mengatur barang di gudang dengan baik, Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat proses pengambilan barang, mengurangi kesalahan, dan memastikan keamanan dan keamanan persediaan.

JELASKAN PROSES PENYIMPANAN DI GUDANG?

Proses penyimpanan di gudang melibatkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memasukkan barang ke dalam gudang dan mengorganisasikannya agar dapat diakses dengan mudah. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses penyimpanan di gudang:

  1. Penerimaan Barang:

    • Barang diterima dari pemasok atau pengirim.
    • Barang diperiksa fisik untuk memastikan kualitas, kesesuaian dengan pesanan, dan kondisi yang baik.
    • Informasi tentang barang, seperti jumlah, deskripsi, dan nomor seri, dicatat.
  2. Identifikasi dan Labelisasi:

    • Setiap barang atau kelompok barang diberi label atau tanda identifikasi yang jelas.
    • Label mencakup informasi penting seperti nama barang, nomor seri, atau kode unik untuk mempermudah identifikasi.
  3. Pemilihan Lokasi Penyimpanan:

    • Tentukan lokasi penyimpanan yang tepat berdasarkan jenis barang, ukuran, karakteristik, dan kebutuhan khusus lainnya.
    • Pastikan lokasi penyimpanan memungkinkan aksesibilitas yang mudah dan efisien.
  4. Penyusunan dan Penempatan Barang:

    • Barang ditempatkan di lokasi penyimpanan yang telah ditentukan dengan hati-hati.
    • Susun barang dengan cara yang efisien dan sesuai dengan metode pengaturan yang telah ditetapkan, seperti penyusunan berdasarkan abjad, nomor, atau kelompok produk.
  5. Dokumentasi dan Sistem Manajemen Gudang:

    • Informasi tentang barang, seperti jumlah stok dan lokasi penyimpanan, dicatat dalam sistem manajemen gudang (WMS) atau catatan yang relevan.
    • Pastikan data persediaan tercatat secara akurat dan diperbarui secara teratur.
  6. Keamanan dan Perlindungan Barang:

    • Pastikan barang dilindungi dengan baik dari kerusakan, pencurian, atau kondisi lingkungan yang merusak.
    • Gunakan pengemasan yang tepat, pelindung barang seperti bantalan atau pembungkus, dan sistem keamanan yang sesuai.
  7. Pemantauan dan Pemeliharaan:

    • Lakukan pemantauan rutin terhadap kondisi barang untuk mendeteksi tanda-tanda kerusakan atau perubahan.
    • Pastikan lingkungan penyimpanan, seperti suhu atau kelembaban, dijaga sesuai kebutuhan barang.
  8. Proses Pengambilan Barang:

    • Ketika ada permintaan untuk pengiriman atau penggunaan barang, lakukan proses pengambilan yang sesuai.
    • Pastikan barang yang diambil dicatat dalam sistem dan jumlah stok diperbarui secara akurat.

Proses penyimpanan yang efektif memastikan barang tersimpan dengan aman, terorganisir, dan mudah diakses. Hal ini membantu meningkatkan efisiensi operasional gudang, meminimalkan kesalahan, dan memungkinkan pengambilan barang yang cepat dan tepat saat diperlukan.

PENYIMPANAN BARANG DI GUDANG DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA?

Penyimpanan barang di gudang dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada karakteristik barang, ukuran gudang, dan kebutuhan bisnis. Berikut adalah beberapa cara umum untuk penyimpanan barang di gudang:

  1. Penggunaan Rak atau Shelving:

    • Rak atau shelving adalah cara populer untuk menyimpan barang di gudang.
    • Rak dapat memiliki berbagai jenis dan ukuran, seperti rak palet, rak gudang, atau rak penyangga.
    • Barang ditempatkan di rak berdasarkan kriteria tertentu, seperti jenis, ukuran, atau kelompok produk.
  2. Penggunaan Sistem Palet:

    • Palet adalah platform datar yang digunakan untuk menumpuk barang.
    • Barang ditempatkan di atas palet dan palet tersebut dapat disusun secara vertikal menggunakan alat bantu seperti forklift atau stacker.
    • Penggunaan sistem palet memungkinkan penggunaan ruang yang efisien dan memudahkan pengambilan barang.
  3. Penyimpanan Gudang Drive-In:

    • Sistem penyimpanan drive-in memungkinkan penyimpanan barang dalam jumlah besar.
    • Forklift dapat masuk ke dalam rangkaian rak dan memasukkan atau mengeluarkan barang dari bagian belakang.
    • Sistem ini cocok untuk penyimpanan produk dengan rotasi rendah atau ketika diperlukan penyimpanan massa.
  4. Penyimpanan Tingkat Tertinggi:

    • Jika gudang memiliki ruang yang tinggi, penyimpanan dapat dilakukan dengan memanfaatkan ketinggian gudang.
    • Barang ditempatkan di tingkat tertinggi menggunakan peralatan bantu seperti forklift tinggi atau sistem penyangga.
    • Metode ini mengoptimalkan penggunaan ruang vertikal gudang.
  5. Penyimpanan Menggunakan Laci dan Kotak:

    • Barang kecil atau suku cadang dapat disimpan dalam laci atau kotak kecil.
    • Laci dan kotak tersebut ditempatkan di rak atau meja dengan label yang jelas untuk memudahkan identifikasi dan pengambilan barang.
  6. Penyimpanan dengan Menggunakan Sistem Rotasi:

    • Sistem rotasi digunakan untuk memastikan bahwa barang yang masuk lebih dulu juga yang keluar lebih dulu (FIFO - First-In-First-Out) atau yang keluar lebih dulu juga yang masuk lebih dulu (LIFO - Last-In-First-Out).
    • Metode ini penting terutama untuk barang yang memiliki tanggal kedaluwarsa atau kebutuhan rotasi tertentu.
  7. Penyimpanan dengan Klasifikasi Zona:

    • Zona penyimpanan dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan atau karakteristik barang.
    • Misalnya, zona penyimpanan dapat dibagi berdasarkan kategori produk, tingkat rotasi, kebutuhan suhu khusus, atau batasan aksesibilitas.

Pilihan metode penyimpanan tergantung pada jenis barang, ukuran gudang, kebutuhan bisnis, dan faktor lainnya. Penting untuk merencanakan penyimpanan dengan baik, mengikuti metode yang konsisten, dan menggunakan sistem manajemen gudang yang sesuai untuk mengoptimalkan efisiensi penyimpanan dan pengambilan barang.

BAGAIMANA PENANGANAN BARANG EXPIRED DI GUDANG?

Penanganan barang expired di gudang sangat penting untuk menjaga kualitas persediaan dan mencegah penyebaran produk yang tidak layak konsumsi atau penggunaan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil dalam penanganan barang expired di gudang:

  1. Identifikasi dan Pemantauan:

    • Selalu monitor tanggal kedaluwarsa barang yang tersimpan di gudang.
    • Identifikasi barang yang akan segera kadaluarsa dan barang yang sudah kadaluarsa.
  2. Pemisahan Barang:

    • Pisahkan barang yang sudah kadaluarsa dari barang yang masih dalam kondisi baik.
    • Tempatkan barang yang kadaluarsa di area terpisah untuk penanganan lebih lanjut.
  3. Penghapusan atau Pemusnahan:

    • Pastikan mengikuti kebijakan dan prosedur perusahaan yang berlaku untuk penghapusan barang kadaluarsa.
    • Barang dapat dimusnahkan secara fisik dengan metode yang sesuai, seperti pembakaran atau penghancuran, sesuai dengan peraturan dan persyaratan lingkungan yang berlaku.
    • Beberapa barang mungkin memerlukan pengolahan khusus, seperti bahan kimia berbahaya atau obat-obatan, yang harus diurus sesuai dengan peraturan dan pedoman yang berlaku.
  4. Pencatatan dan Pelaporan:

    • Catat semua barang yang sudah kadaluarsa dalam sistem manajemen gudang (WMS) atau catatan yang relevan.
    • Laporkan barang yang sudah kadaluarsa kepada pihak yang berwenang atau departemen terkait, seperti departemen kesehatan atau lingkungan.
  5. Evaluasi dan Pencegahan:

    • Lakukan evaluasi untuk mengetahui penyebab barang kadaluarsa.
    • Identifikasi faktor yang menyebabkan kelebihan persediaan atau rendahnya permintaan.
    • Tinjau kebijakan pengadaan dan manajemen persediaan untuk mengurangi risiko barang kadaluarsa di masa mendatang.
  6. Pelatihan dan Kesadaran:

    • Berikan pelatihan kepada staf gudang tentang pentingnya pemantauan dan penanganan barang yang kadaluarsa.
    • Tingkatkan kesadaran tentang praktik pengelolaan persediaan yang baik, termasuk rotasi stok dan pengaturan gudang yang tepat.

Penting untuk memprioritaskan penanganan barang expired dengan cepat dan efisien untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau penggunaan yang tidak aman. Dengan menjalankan prosedur yang tepat, Anda dapat menjaga keandalan persediaan, mengoptimalkan penggunaan ruang gudang, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi terkait.

PREPARE PACKING ARTINYA APA?

"Prepare packing" dapat diartikan sebagai proses persiapan atau penyiapan kemasan sebelum pengiriman atau distribusi barang. Ini melibatkan langkah-langkah untuk mempersiapkan kemasan yang tepat sebelum barang dikirim ke tujuan akhir. Proses "prepare packing" mencakup beberapa tugas, seperti:

  1. Pemilihan Kemasan:

    • Memilih jenis kemasan yang sesuai untuk barang yang akan dikirim.
    • Mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran, bentuk, berat, sifat bahan, dan keamanan barang.
  2. Penyusunan Barang:

    • Mengatur barang dengan rapi dan aman di dalam kemasan.
    • Memastikan perlindungan yang memadai untuk mencegah kerusakan selama transportasi.
  3. Penggunaan Bahan Pelindung:

    • Menggunakan bahan pelindung, seperti bubble wrap, foam, atau kertas penyangga, untuk melindungi barang dari benturan atau goresan selama pengiriman.
  4. Labelisasi:

    • Melabeli kemasan dengan jelas dan akurat.
    • Menyertakan informasi penting seperti alamat pengirim dan penerima, instruksi penanganan khusus, nomor pelacakan, dan label peringatan jika diperlukan.
  5. Penguncian dan Segel:

    • Memastikan kemasan terkunci dan diberi segel keamanan jika diperlukan.
    • Ini membantu mencegah manipulasi atau akses yang tidak sah ke dalam kemasan.
  6. Dokumentasi:

    • Memastikan semua dokumen terkait, seperti faktur, surat jalan, atau tag pengiriman, disertakan dengan kemasan.
    • Memastikan kelengkapan dan keakuratan dokumen-dokumen tersebut.

Proses "prepare packing" penting untuk memastikan barang dikemas dengan baik dan siap untuk pengiriman yang aman dan efisien. Hal ini membantu mengurangi risiko kerusakan barang selama transportasi, memenuhi persyaratan pengiriman, serta memastikan barang sampai ke tujuan akhir dengan kondisi yang baik.

PUTAWAY ARTINYA ADALAH?

"Putaway" adalah istilah yang digunakan dalam konteks pergudangan atau manajemen persediaan yang merujuk pada proses menempatkan barang atau persediaan ke lokasi penyimpanan yang tepat di dalam gudang setelah tiba atau diterima. Artinya, ketika barang-barang baru atau persediaan masuk ke gudang, proses putaway dilakukan untuk menempatkan barang-barang tersebut ke tempat yang sesuai dalam sistem penyimpanan yang telah ditentukan sebelumnya.

Proses putaway melibatkan beberapa langkah, antara lain:

  1. Identifikasi Lokasi Penyimpanan:

    • Gudang telah memiliki sistem atau metode penempatan barang yang telah ditentukan sebelumnya, seperti sistem penomoran rak atau zona penyimpanan.
    • Identifikasi lokasi yang tersedia untuk menempatkan barang baru berdasarkan metode tersebut.
  2. Pemilihan Lokasi Penyimpanan:

    • Tentukan lokasi yang paling sesuai untuk barang yang akan disimpan berdasarkan karakteristik barang, rotasi stok, ketersediaan ruang, dan faktor lainnya.
    • Pertimbangkan faktor seperti berat, ukuran, jenis, sifat khusus (misalnya, suhu yang dikendalikan), atau kebutuhan aksesibilitas.
  3. Penempatan Barang:

    • Barang-barang ditempatkan dengan hati-hati di lokasi penyimpanan yang telah ditentukan.
    • Pastikan penempatan yang efisien untuk memaksimalkan penggunaan ruang dan memastikan aksesibilitas yang baik.
  4. Pembaruan Sistem Informasi:

    • Catat lokasi penyimpanan baru dalam sistem manajemen gudang (WMS) atau catatan lain yang relevan.
    • Perbarui informasi stok dan lokasi barang untuk memastikan akurasi data persediaan.

Proses putaway yang efisien sangat penting untuk mengoptimalkan penggunaan ruang gudang, meningkatkan efisiensi operasional, dan mempermudah pengambilan barang di masa mendatang. Dengan melakukan putaway dengan baik, gudang akan terorganisir dengan baik, memungkinkan akses yang cepat dan efisien terhadap persediaan, serta meningkatkan produktivitas keseluruhan dalam manajemen pergudangan.

RANGKAIAN KEGIATAN PENGAMBILAN DAN PENEMPATAN BARANG DISEBUT? 

Rangkaian kegiatan pengambilan dan penempatan barang di dalam gudang disebut dengan istilah "order picking and replenishment".

Order picking adalah proses pengambilan barang dari lokasi penyimpanan yang telah ditentukan untuk memenuhi pesanan pelanggan. Dalam proses ini, operator gudang atau pengambilan memilih barang-barang yang dibutuhkan sesuai dengan pesanan yang masuk. Kegiatan order picking biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Pemrosesan Pesanan:

    • Memverifikasi dan memproses pesanan pelanggan yang masuk.
    • Menyiapkan instruksi pengambilan barang dari pesanan tersebut.
  2. Pemilihan Metode Pengambilan:

    • Memilih metode pengambilan yang sesuai, seperti order picking secara individu, batch picking, atau zone picking, tergantung pada skala operasi dan kebutuhan bisnis.
  3. Identifikasi Lokasi Barang:

    • Menggunakan sistem manajemen gudang (WMS) atau panduan visual untuk mengidentifikasi lokasi barang yang sesuai di dalam gudang.
  4. Pengambilan Barang:

    • Mengambil barang dari lokasi penyimpanan yang tepat sesuai dengan instruksi pesanan.
    • Memastikan keakuratan dan kualitas barang yang diambil.
  5. Verifikasi Pesanan:

    • Memeriksa kembali barang yang diambil dengan pesanan yang telah diproses untuk memastikan kesesuaian.

Sementara itu, replenishment adalah proses penempatan atau pengisian kembali barang di lokasi penyimpanan setelah stok habis atau menipis. Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan persediaan yang cukup dan memastikan bahwa barang-barang tersedia untuk dipilih saat diperlukan. Proses replenishment dapat melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Monitoring Stok:

    • Memantau stok barang di lokasi penyimpanan untuk mengidentifikasi barang yang perlu diisi kembali.
  2. Penentuan Lokasi Penyimpanan:

    • Menentukan lokasi yang sesuai untuk penempatan barang baru atau penambahan stok berdasarkan sistem atau metode penempatan yang telah ditetapkan.
  3. Pemindahan Barang:

    • Memindahkan barang dari area penyimpanan sementara atau area pengemasan ke lokasi penyimpanan yang ditentukan.
  4. Penempatan Barang:

    • Menempatkan barang dengan hati-hati di lokasi penyimpanan yang telah ditentukan.
    • Memastikan pengaturan yang efisien dan sesuai untuk memaksimalkan penggunaan ruang.

Rangkaian kegiatan order picking and replenishment penting untuk menjaga kelancaran operasional gudang, memenuhi pesanan pelanggan dengan cepat, serta memastikan ketersediaan stok yang memadai.

SEBUTKAN LIMA PROSES PENERIMAAN BARANG? 

Berikut adalah lima proses penerimaan barang yang umum dilakukan di dalam gudang:

  1. Pemeriksaan Fisik:

    • Setelah barang tiba di gudang, dilakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan keadaan barang, kuantitas yang sesuai dengan pesanan, dan kecocokan dengan dokumen pengiriman.
  2. Pencocokan Dokumen:

    • Dilakukan pencocokan antara dokumen pengiriman, seperti faktur atau surat jalan, dengan pesanan yang telah dibuat sebelumnya.
    • Verifikasi nomor partai, nomor seri, atau karakteristik khusus lainnya yang harus sesuai dengan pesanan.
  3. Pembuatan Laporan Penerimaan:

    • Setelah pemeriksaan dan pencocokan dilakukan, dilakukan pembuatan laporan penerimaan barang.
    • Laporan ini mencatat detail penerimaan, termasuk jumlah barang, kondisi barang, nomor lot, dan informasi lain yang relevan.
  4. Penyimpanan Sementara:

    • Barang yang diterima mungkin perlu disimpan sementara sebelum penempatannya di lokasi penyimpanan yang tepat.
    • Penyimpanan sementara dilakukan untuk menghindari kekacauan dan memastikan bahwa proses selanjutnya dapat dilakukan dengan baik.
  5. Putaway:

    • Setelah barang diterima dan diproses, langkah selanjutnya adalah menempatkan barang tersebut ke lokasi penyimpanan yang ditentukan.
    • Barang ditempatkan dengan hati-hati dan efisien agar mudah diakses dan terorganisir dengan baik.

Proses-proses ini membantu memastikan bahwa barang yang diterima sesuai dengan pesanan, dalam kondisi yang baik, dan dapat dengan mudah diidentifikasi serta disimpan dengan benar di dalam gudang. Hal ini penting untuk menjaga integritas persediaan, meminimalkan kesalahan, dan memudahkan proses selanjutnya, seperti order picking dan pengiriman barang kepada pelanggan.

JELASKAN PROSES ADMINISTRASI PADA GUDANG?

Proses administrasi pada gudang melibatkan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan data, dokumentasi, dan tugas-tugas administratif lainnya untuk mendukung efisiensi dan akurasi operasional gudang secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa aspek penting dari proses administrasi pada gudang:

  1. Penerimaan dan Verifikasi Dokumen:

    • Dokumen-dokumen terkait penerimaan barang, seperti faktur, surat jalan, atau daftar packing, harus diterima dan diverifikasi dengan cermat.
    • Proses ini melibatkan pencocokan antara informasi yang tercantum dalam dokumen dengan barang fisik yang diterima.
  2. Pencatatan dan Pengarsipan:

    • Informasi penerimaan barang dan persediaan harus dicatat dengan baik dan diarsipkan dengan rapi.
    • Ini mencakup mencatat data penting seperti nomor partai, nomor seri, tanggal kedaluwarsa, jumlah barang, dan lokasi penyimpanan.
  3. Sistem Manajemen Gudang (WMS):

    • WMS adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan mengontrol aktivitas gudang.
    • Administrasi melibatkan penggunaan WMS untuk mengelola inventaris, memantau stok, mengelola lokasi penyimpanan, serta memantau dan melacak pergerakan barang.
  4. Pembaruan Data:

    • Administrasi membutuhkan pembaruan data yang akurat secara berkala.
    • Data persediaan, perubahan lokasi, atau informasi lain yang terkait harus diperbarui dalam sistem manajemen gudang dan catatan administrasi lainnya.
  5. Pelaporan dan Analisis:

    • Administrasi gudang melibatkan pembuatan laporan yang teratur untuk melacak kinerja gudang, seperti tingkat persediaan, tingkat kesalahan, atau efisiensi operasional.
    • Analisis data dari laporan ini membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat, perencanaan kebutuhan persediaan, dan perbaikan proses.
  6. Dokumentasi Hukum dan Kepatuhan:

    • Administrasi juga mencakup memastikan kepatuhan terhadap regulasi, peraturan, dan persyaratan hukum yang berlaku terkait operasional gudang.
    • Ini mencakup penyimpanan dan pengarsipan dokumen-dokumen seperti perijinan, sertifikat, atau dokumen inspeksi.

Dengan menjalankan proses administrasi yang baik, gudang dapat menjaga ketertiban, akurasi, dan transparansi dalam pengelolaan persediaan. Hal ini membantu meningkatkan efisiensi operasional, meminimalkan kesalahan, serta memastikan kepatuhan terhadap aturan dan regulasi yang berlaku.

Terima kasih,

Tim RAJARAK.CO.ID & RAKGUDANGHEAVYDUTY.COM

Posting Komentar

Produk Rak Minimarket

[Rak Minimarket][carousel1][#e74c3c]

Rak Gudang Harga Murah

[Rak Gudang][carousel1][#8e44ad]
Diberdayakan oleh Blogger.