Harga & Spesifikasi Pintu Putar Box Single :
  • Harga :
  1. Harga Standar (Tanpa Counter / Penghitung) = Rp. 6.000.000,-/unit
  2. Harga Menggunakan Counter / Penghitung = Rp. 6.750.000,-/unit
  • Ukuran Box : P x L x T : 30 cm x 25 cm x 90 cm
  • Panjang Putaran: 40 cm
  • Bahan : FULL STAINLESS STEEL
  • Kondisi Barang : Baru (New)

Harga & Spesifikasi Pintu Putar Box Double :
  • Harga : Rp. 4.500.000/unit
  • Ukuran : Panjang Penyangga 65 cm, Diameter Putaran 100 cm, Tinggi 95 cm
  • Tebal Tiang Pintu Putar 2 mm, Tebal Putaran 1,25 mm, Tebal Penyangga Pintu Putar 1,5 mm
  • Bahan : Stainless Steel
  • Kondisi Barang : Baru (New)





Harga & Spesifikasi Pintu Putar Box Double :
  • Harga :
  1. Harga Standar (Tanpa Counter / Penghitung) = Rp. 3.750.000,-/unit
  2. Harga Menggunakan Counter / Penghitung = Rp. Rp. 5.250.000,-/unit
  • Ukuran Box : P x L x T : 30 cm x 25 cm x 90 cm
  • Panjang Putaran: 40 cm x 2 sisi
  • Bahan Box : Plat Besi
  • Warna : Oranye (Warna lain bisa dikenakan biaya tambahan & lebih lama pengerjaannya)
  • Bahan Putaran : Stainless Steel
  • Kondisi Barang : Baru (New)








Pilihan untuk menjalankan sebuah bisnis memang tidak mudah. Anda dituntut untuk tahan banting bahkan juga tak boleh kehabisan ide-ide kreatif. Nah, tapi apa jadinya kalau Anda kini terjebak dalam stagnansi ide-ide untuk bisnis Anda? Yuk, intip beberapa tips berikut ini:

1. Ambil waktu untuk berjalan-jalan

Ambillah waktu untuk berjalan-jalan. Menurut beberapa founder seperti Shan-Lyn Ma dari Zola, Bastian Lehmann dari Postmates, dan David Bladow berjalan-jalan adalah kunci menemukan kreativitas baru. Misalnya David Bladow, ia menemukan bahwa cara efektif menemukan ide kreatif baru adalah dengan berjalan-jalan. Tentu, ia tak hanya sekedar berjalan-jalan saja. Melainkan, selalu membawa pulpen dan buku catatan kecilnya untuk menuliskan ide-ide yang ia temukan selama berjalan-jalan. Solusi yang brilian dan sederhana ya!

2. Mendengarkan musik

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan konsep musik sebagai media relaksasi. Bahkan, beberapa penelitian pun sudah menunjukkan bahwa musik bisa mempengaruhi mood seseorang, termasuk entrepreneur. Founder Box, Aaron Levie gemar mengkombinasikan musik dan papan tulis putih di ruang kerjanya untuk mendapatkan ide-ide kreatif baru. Ia biasanya mendengarkan music klasik atau karya-karya Bob Dylan untuk memunculkan kreativitasnya.

3. Kepo media sosial

Di zaman serba media sosial bukan hal yang asing bahwa banyak ide-ide kreatif yang bisa Anda dapatkan disana. Tak hanya menjadi media untuk saling update status, media sosial ternyata ampuh untuk para entrepreneur dalam menemukan ide kreatif baru. Salah satu Founder yang gemar mencari ide lewat menjelajah di media sosial adalah Brit Morin dari Brit +Co. Ia mengakui bahwa ide bisnisnya selama ini datang dari riset-riset yang ia lakukan hanya dari melihat media sosial. Semisal membuka Pinterest. Hal serupa juga dilakukan oleh Founder RewardStyle, Amber Venz. Ia juga rutin melihat Instagram, pinterest, podcast ataupun TED Talks ketika ingin mencari ide baru. Anda mau ikut kepoin media sosial juga untuk dapat ide kreatif baru?

4. Membaca Buku

Berapa banyak koleksi buku yang sudah Anda miliki? Berapa banyak dari koleksi tersebut yang sudah selesai Anda baca? Jangan-jangan ketika Anda membeli kemudian Anda biarkan begitu saja di rak buku Anda. Sayang sekali! Amber Venz founder dari RewardStyle dan Tim Chen dari Nerdwallet terbiasa membaca buku untuk menemukan ide kreatif baru. Saran kami, mulailah dengan buku-buku dengan topik yang Anda sukai!

5. Beristirahat

Pergi sejenak dari rutinitas kantor, mematikan telepon genggam dan bahkan mengambil cuti panjang dari kegiatan sehari-hari Anda akan sangat efektif untuk menemukan ide baru! Jeff Chapin dari Casper sering pergi meninggalkan kantornya dan menjauh dari rutinitasnya hanya untuk mendapatkan ide baru. Selain Jeff, Daniella Yacobovsky, founder dari Baublebar juga mengatakan bahwa dengan mengistirahatkan pikiran kita sejenak akan membantu proses pencarian ide kreatif baru. Karena ia meyakini, permasalahan yang datang kepada para entrepreneur akan banyak menyita pikiran dan perasaan mereka Menyadari diri untuk beristirahat sejenak, menjernihkan pikiran akan membawa Anda untuk siap kembali menyusun ide-ide kreatif baru bagi bisnis Anda!

Tips berikut tidak akan bekerja jika Anda tidak mulai melakukannya. Stagnansi ide hingga munculnya ide baru adalah proses yang harus Anda nikmati. Melissa Ben-Ishay dari Baked by Melissa mengatakan, “Just let it happen and it passes.” “Biarkan semuanya terjadi dan berlalu”. Tentu, tips mana yang paling efektif untuk dilakukan tergantung Anda! Selamat mencoba!
sumber : http://mebiso.com/ide-ide-kreatif-anda-habis-lakukan-tips-ini/



Menjual ribuan produk setiap tahunnya dan mencapai angka milyaran untuk setiap income yang masuk untuk bisnis kita mungkin menjadi target paling diimpikan. Mendapatkan pelanggan baru yang lebih banyak, membuat pelanggan lama datang lagi dan lagi pun masih menjadi tujuan dari aktivitas sebuah bisnis. Berbagai cara dan tools sudah dicoba untuk mendukung kegiatan marketing setiap bisnis. Terkadang tanpa disadari sebagai penjual kita lupa bahwa kita menjual produk atau layanan yang kita miliki kepada seorang manusia bukan robot. Hingga tools dari berbagai software tercanggih pun masih dirasa kurang untuk mencapai target yang sudah dibuat, yaitu mendapatkan banyak pelanggan baru dan membuat pelanggan lama datang lagi.

Memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan sama halnya dengan memahami pikiran mereka. Sebab kita menjual produk kepada seorang manusia, sehingga kitapun harus mampu memahami apa yang manusia pikirkan bukan?

Nah, berikut ini penjelasannya:

Mungkin Anda pernah mendengar istilah ini “EMOSI bermain peran terhadap keputusan pembelian”. Bahkan sebuah survey sudah membuktikan bahwa keputusan pembelian didasarkan pada 20% LOGIC dan 80% EMOSI. fMRI(Functional Magnetic Resonance Imaging) yang melakukan evaluasi terhadap sebuah merek, menemukan bahwa konsumen cenderung menggunakan emosi mereka daripada informasi yang mereka baca.

Apa yang membedakan emosi dan informasi yang diterima dan diolah pelanggan?

EMOSI adalah perasaan pribadi dan pengalaman pribadi seseorang(customer).

INFORMASI adalah atribut sebuah merek, fitur dan fakta yang ingin ditunjukkan kepada customer.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Advertising Research Foundation menyimpulkan: Emosi digunakan untuk memprediksi sebuah iklan yang dapat meningkatkan penjualan suatu merek.

Respon emosional pun muncul pada iklan yang lebih berpengaruh pada niat konsumen untuk membeli produk dari sebuah iklan, dimana:

* 3 orang menyukai iklan di televisi

* 2 orang menyukai iklan di media cetak

Bahkan tahukah Anda?


Emosi positif seseorang terhadap sebuah mereka memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap loyalitas konsumen, termasuk tingkat kepercayaan dan penilaian lain yang didasarkan pada merek tersebut. Emosi adalah alasan utama mengapa konsumen lebih memilih merek sebuah produk, dan nama merek ini akan masuk ke bagian emosional otak kanan.

Bias umum yang juga mempengaruhi keputusan pembelian

Ada beberapa bias yang digunakan untuk memudahkan para pebisnis dalam memasarkan produk mereka. Seperti:

1. The Framing Effect Bias

  • Setiap orang akan bereaksi terhadap pilihan yang dimiliki, dengan cara yang berbeda. Tergantung pada bagaimana pilihan itu dibingkai dan diterima oleh customer.
  • Orang cenderung untuk berani mengambil resiko ketika pilihan yang disajikan memberikan dampak yang positif. Tapi mereka akan mereka akan lebih banyak melihat kemungkinan resiko terhadap pilihan yang disajikan untuk dampak negatif suatu merek.


MARKETING TAKEAWAY:
  • Ketika Anda membuat penawaran untuk pelanggan, bingkailah penawaran itu dengan cara yang membuat mereka ingin membelinya.
  • Munculkan manfaat dari produk atau jasa Anda, setelah itu kita bisa menyebutkan harga dan fitur. Sebab itu tidak terlalu menarik bagi mereka.

2. The Ingroup Bias

  • Setiap orang ingin menjalin sebuah persahabatan dan menjadi bagian dari sebuah kelompok
  • Membeli sebuah merek premium atau mewah dapat membuat orang merasa seperti menjadi bagian dari para penikmat gaya hidup premium.
  • Setiap orang sering menetapkan banyak nilai di dalam pikiran mereka dan pendapat dari orang yang dekat dengan mereka. Dan tentu saja mereka akan mengabaikan nilai atau pendapat dari orang asing.

MARKETING TAKEAWAY:
  • Tulislah konten yang sesuai dengan kelompok yang menjadi sasaran atau target Anda
  • Gunakan kata “Kalian, Kami, Mereka” untuk menarik perhatian setiap orang yang ada di dalam suatu kelompok tertentu.

3. Status Quo Bias

  • Orang cenderung lebih suka menghindari perubahan dan lebih memilih untuk tetap pada apa yang mereka sukai atau apapun yang membuat mereka merasa aman.
  • Mereka pun tidak akan dengan mudah berpindah karena mereka ingin menghindari kerumitan untuk melakukan perubahan.
  • Pertimbangkan untuk memberikan penawaran sebelum mereka membeli, misalnya “Trial Gratis 1 bulan”

MARKETING TAKEAWAY:
  • Jangan memaksa perubahan pada pelanggan Anda, kecuali memang benar-benar diperlukan
  • Biarkan pelanggan Anda membuat keputusan sesedikit mungkin. Sebab, ketika pemilihan keputusan terlalu banyak, ini akan membuat pelanggan bingung dan langsung meninggalkan pembelian potensial itu.

4. The Anchoring Bias

  • Jika pelanggan diberi penawaran satu produk, mereka biasanya akan membandingkan dengan sesuatu yang lain untuk mencaritahu pembeda dan menemukan nilainya.

MARKETING TAKEAWAY:

  • Produk pertama yang dilihat oleh pelanggan biasanya akan dijadikan sebagai jangkar, yang akan sangat kuat
  • Buatlah daftar item produk termahal Anda di bagian pertama. Dengan cara ini, produk yang tersisa akan terlihat seperti barang murah.

5. The Loss Aversion Bias

  • Tidak ada yang menyukai kehilangan bukan?
  • Banyak konsumen yang mencoba bertahan pada suatu produk atau layanan, jika kesempatan itu mungkin menjadi kesempatan yang terakhir.

MARKETING TAKEAWAY:
  • Tawarkan produk atau layanan dengan menggunakan batas waktu. Misalnya dengan menggunakan kalimat “Hari terakhir!”, “Beli satu GRATIS satu, hanya untuk hari ini saja!”

Inilah beberapa bias yang bisa digunakan untuk mengkonversi lebih banyak pelanggan dengan membaca pikiran mereka. Kita tahu bahwa kita menjual produk atau layanan kepada manusia. Sehingga pemikiran mereka, penilaian merekalah yang menjadi dasar dari kesuksesan suatu program promo penjualan.

Psikologi penjualan ini dapat membantu siapa saja untuk mengetahui apa yang dipikirkan pelanggan mereka dan apa yang harus dilakukan agar konversi penjualan terus meningkat, dari pelanggan baru ataupun pelanggan lama yang datang lagi dan lagi.
sumber : http://mebiso.com/beginilah-caranya-menjual-produk-dengan-memahami-pikiran-manusia/



Menjadi salah satu pelaku bisnis kecil atau UKM memang memberikan tantangan tersendiri bagi kita. Selain dari segi produk, pemasaran, hingga tantangan memanage SDM sampai dengan memanage keuangan. Benar memang sekecil apapun bisnis yang kita dirikan, mengatur keuangan harus dilakukan dengan baik.

Setiap pemasukan, pengeluaran sampai dengan pinjaman harus dicatat dengan teratur. Menurut sebuah sumber dan pastinya kita juga setuju, jika sumber kas usaha bukan hanya sekedar dari penjualan dan juga keuntungan. Ini bukan hanya tentang menghasilkan uang, melainkan bagaimana kita mampu membelanjakan uang tersebut dan mengendalikannya dengan baik.

Tidak ada satu bisnispun yang mau mengalami kerugian bahkan sampai bangkrut karena salah dalam melakukan perhitungan modal sampai dengan mengatur keluar masuknya uang di dalam perusahaan. Apalagi untuk UKM, modal adalah hal yang sangat penting untuk diolah dan dikembangkan.

Dari situlah kami mencoba mengulas 7 strategi memanage keuangan untuk UKM. Bagaimana caranya?

1. Kamu harus tahu mana yang termasuk Uang Pribadi dan Uang Usaha (UP vs UU)


Ingatlah bisnis bukan hanya sekedar apa yang kamu jual dan kamu dapatkan sebagai keuntungan. Bisnis adalah tentang bagaimana kamu bisa mengelola dan terus mengembangkannya. Ya, kesalahan paling sering dilakukan oleh para pebisnis UKM adalah mencampuradukkan uang pribadi dengan uang usaha. Keduanya memang memiliki porsi dan posisi yang berbeda tapi memiliki batasan yang hampir tidak terlihat. Bagi sebagian pebisnis memang tidak jadi masalah mencampur uang pribadi dengan uang usaha. Tapi apa jadinya saat kita sendiri sedang kesulitan dan membutuhkan dana dari uang pribadi kita? Sedangkan yang ada hanyalah uang usaha kita?

Pisahkan uang fisik dari milik pribadi dan usaha. Mulai dari media penyimpanan, seperti bank, kartu ATM dan bahkan buku pencatatannya. Sulit memang mengatur 2 jenis uang sekaligus. Sedangkan tidak jarang godaan akan muncul dan membuat kita menggunakan uang itu secara bersamaan. Hanya disiplin dan komitmenlah yang bisa membuat kedua uang kita bisa terus berkembang tanpa saling mengganggu.

2. Buatlah perencanaan tentang pemakaian uang di dalam perusahaan


Seringkali kita lalai dan lupa dengan tujuan awal, apalagi saat memiliki uang atau modal yang cukup besar saat membuka bisnis. Ada saja yang ingin kita beli dengan alasan untuk melengkapi kebutuhan bisnis kita. Tapi bukankah menghambur-hamburkan uang untuk hal yang kurang penting sangat tidak disarankan? Ya, bagi UKM merencanakan setiap penggunaan dan pengeluaran uang harus selalu dilakukan. Kita harus punya target dan tujuan dari setiap pembelanjaan uang menjadi barang ini.

Tundalah rencana untuk membeli sesuatu yang tidak begitu mendesak, apalagi saat itu mengganggu modal utama kita. Lakukanlah analisa tentang “Cost dan Benefit” untuk meyakinkan bahwa pengunaan uang kita tidak akan sia-sia.

3. Kamu harus memiliki Buku Pencatatan Keuangan (BKM & BKK)


Jangan kira kamu bisa mengatur keuangan dengan mudah, apalagi tanpa melakukan pencatatan keuangan sedikitpun. Secanggih apapun teknologi yang kamu gunakan, kamu disarankan tetap memiliki catatan tentang keuangan dan arus kas yang kamu miliki. Entah ingin kamu tulis di sebuah buku kas “jadul” atau di dalam file yang tersimpan rapi di computer dan internet. Minimal kamu harus punya Buku Kas Masuk(BKM) dan Buku Kas Keluar(BKK) yang akan mencatat keluar masuknya modal dan uang yang kamu miliki.

Setelah itu kamu harus selalu mencocokkan jumlah saldo kamu setiap harinya dengan catatan kamu. Ini dilakukan untuk menghindari terselipnya uang fisik kamu, sekecil apapun jumlahnya. Kamu juga harus mencatat setiap saldo hutang piutang, persediaan dan aset tetap kamu. Kamu bisa menggunakan aplikasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pencatatan dan bisa menerapkan sistem akuntansi yang memadai, sehingga bisa menampilkan laporan keuangan usaha, minimal dalam bentuk neraca dan laba/rugi.

4. Hitunglah setiap keuntungan dengan benar


Tujuan kamu menjadi seorang pebisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan. Tapi tahukah kamu selama ini sudah berapa keuntungan yang kamu dapatkan? Penting bagi setiap pemilik bisnis kecil atau UKM untuk terus menghitung dan mengawasi keuntungan dengan tepat. Serta menghitung biaya-biaya yang harus dikeluarkan dan yang sudah terpakai adalah perhitungan yang paling kritikal.

Sebagian besa biaya bisa diketahui karena melibatkan pembayaran uang tunai, dan sebagian besar lainnya tidak berupa uang kas, seperti penyusutan dan amortisasi. Ada juga pengeluaran seperti pajak dan bunga pinjaman yang harus disediakan sebagai cadangan bagi bisnis di masa mendatang.

5. Jadilah pemilik UKM yang pintar memutar Arus Kas


Kamu harus tahu bahwa bisnis bukan hanya tentang seberapa uang yang kamu hasilkan sebagai sebuah keuntungan. Manajemen keuangan juga meliputi bagaimana kita mengelola hutang, piutang dan persediaan. Tidak sedikit UKM yang mengalami kesulitan kas meski memiliki catatan akuntasi yang baik. Kamu juga harus tahu bagaimana bisnis kamu memutar kas.

Putaran kas kamu melambat jika termin penjualan kredit anda lebih lama ketimbang kulakannya, atau jika kamu harus menyimpan persediaan barang dagangan. Kamu harus mengusahakan termin penjualan kredit sama dengan pembelian kredit. Kamu juga harus mampu menekan tingkat persediaan sedemikian rupa agar tetap dapat memenuhi order namun tanpa membebani keuangan.

6. Cerdaslah mengawasi Harta, Hutang dan Modal


Salah satu hal yang paling penting dalam memanagemen keuangan adalah secara berkala melakukan pemeriksaan terhadap persediaan di gudang dan memastikan semuanya dalam keadaan baik dan lengkap. Kamu juga perlu untuk melakukan control terhadap piutang kepada pembeli dan tagihan dari supplier. Kita tentu tidak ingin memiliki tagihan yang macet atau bahkan kedobelan untuk membayar kepada supplier karena catatan yang berantakan.
Jika kita tidak mampu melakukan pencatatan ini semuanya sendiri, kita bisa mempekerjakan bagian keuangan khusus untuk bisnis kita, dan menetapkan prosedur keuangan yang cukup untuk memastikan bahwa harta kekayaan kita selalu terjaga dengan baik.

7. Sisihkan setiap keuntungan untuk mengembangkan usaha


Siapa yang tidak ingin melakukan pengembangan dalam bisnis? Sekecil apapun bisnis kita, pasti ada keinginan untuk mengembangkan baik dari segi modal ataupun jenis usaha. Jika kita tidak menjaga dan memanagemen keuntungan bisnis yang saat ini dengan baik, tidak bisa kita menyimpan dan mempergunakannya untuk mengembangkan bisnis. Untuk membantu mengelola keuangan perusahaan, tidak ada salahnya kita melakukan investasi modal terhadap bidang yang bisa saling menguntungkan.

Nah, begitulah sekilas tentang strategi mengelola keuangan untuk bisnis kecil atau UKM. Semakin besar bisnis kita, maka semakin kompleks juga pengelolaan keuangannya. Keberhasilan bisnis kita juga bukan hanya ditentukan seberapa berhasil kita dalam menjual produk atau jasa. Tapi juga ditentukan dari keberhasilan kita mengatur keuangan bisnis kita. Lalu bagaimana dengan bisnis UKM kamu sekarang?

Jika kamu memiliki sebuah bisnis online, kamu mungkin akan berpikir bagaimana tentang pencatatan order dan reporting tentang bagaimana keadaan penjualan toko online kamu setiap hari, bulan bahkan tahun. Kamu bisa menggunakan jasa website toko online instan dari Jagoanstore. Di dalam toko online instan ini kamu bukan hanya bisa mendapatkan template toko online sesuai dengan jenis bisnis kamu, tapi fitur seperti managemen order, pencetakan invoice, sampai dengan reporting penjualan produk kamu juga bisa kamu miliki. Kamu tidak perlu lagi repot melakukan pencatatan di buku atau aplikasi lainnya. Karena dari sini toko online kamu bisa melakukannya secara otomatis.

Setiap bisnis kecil ataupun yang sudah berskala besar wajib dan harus melakukan managemen keuangannya. Sekalipun hanya sekedar melakukan pencatatan di buku kas kecil, kamu harus tahu bagaimana arus keluar masuknya uang sampai dengan untung dan rugi bisnis kamu.
sumber : http://mebiso.com/mari-intip-bagaimana-strategi-managemen-keuangan-untuk-ukm/



Pernahkah terbayangkan oleh Anda mengapa ada beberapa orang yang terlihat mudah sekali memasarkan produk jualannya. Pernahkah Anda bertanya-tanya apa saja rahasia dibalik itu semua? Pernahkah Anda memimpikan keahlian seperti itu hadir dalam diri Anda? Jika kesemua pertanyaan diatas “iya” adalah jawabannya maka Anda harus melanjutkan membaca artikel ini sampai habis.

Skill adalah jawabannya. Terdapat beberapa orang yang memang memiliki skill penjualan yang tanpa diasah (bakat alami). Tetapi ada juga orang yang mendapatkannya setelah mengasah apa yang harusnya mereka miliki. Sudah tahukah skill apa saja yang harus Anda miliki? Berikut penjabaran yang dilakukan oleh Olga Kolodynska dalam livechatinc.com mengenai skill apa saja yang harus ada dalam setiap diri penjual.

1. Skill personal


Suatu skill personal mampu menunjukkan siapa individu tersebut. Skill ini pula yang mampu membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Skill ini ternyata mampu membuat budaya penjualan dan kampanye penjualan yang baik. Skill ini diantaranya adalah keinginan untuk menjual, passion, energi yang tepat, motivasi diri untuk tetap menjaga semangat berjualan dan integritas.

2. Skill relasional


Skill ini dibutuhkan untuk mendefinisikan bagaimana dalam mengkoordinir diri sendiri dan hubungan dengan pelanggan. Anda membutuhkan skill ini untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pelanggan. Skill ini diantaranya adalah kerendahan hati, keyakinan, kontrol emosi, membangun hubungan, kolaborasi, mendengarkan, sabar dan respon secara personal terhadap orang lain.

3. Skill menjual yang profesional


Skill menjual profesional merupakan skill tingkat akhir. Dengan skill ini Anda dapat menguasai bagaimana merencanakan dan mengukur keberhasilan dari suatu tujuan. Skill yang harus Anda miliki adalah ketajaman bisnis, kompetitif, bertanya untuk order,  membangun rencana bisnis dan mendefinisikan kebutuhan aktifitas.

4. Skill mengembalikan investasi


Merupakan kombinasi dari segala skill yang ada. Dengan memaksimalkan lingkungan penjualan dan aktifitas yang dibuat dalam inovasi, produk baru, pembuatan dan peningkatan pelayanan. Skill yang diperlukan untuk mencapai tahap ini adalah intelegen, melihat secara global, menjadi pemimpin yang berpikir, mengedukasi pelanggan, berkomitmen untuk berkarir sambil belajar.

Inti dan kesimpulan dari keempat hal diatas adalah mempraktekkannya hingga mampu menjadi ahli dalam penjualan. Anda tidak akan tahu seberapa efektifnya artikel ini jika tidak Anda terapkan poin-poin di atas pada kehidupan Anda sehari-hari.
sumber : http://mebiso.com/4-rahasia-skill-penjualan-yang-harus-anda-miliki/

Produk Rak Minimarket

[Rak Minimarket][carousel1][#e74c3c]

Rak Gudang Harga Murah

[Rak Gudang][carousel1][#8e44ad]
Diberdayakan oleh Blogger.