Krisis ekonomi memberi dampak pada daya beli masyarakat. Bagaimana selaku pelaku usaha tetap tahan dari krisis?
Krisis ekonomi biasanya selalu menyerang daya beli masyarakat, bagaimana tidak ? naiknya kebutuhan primer, sekunder dan tersier mengakibatkan kurangnya daya beli masyarakat. Melihat kondisi tersebut seharusnya pelaku usaha bukan harus menghindari krisis ekonomi melainkan harus bisa menghadapi dengan berbagai cara. Bagaimana caranya menghadapi krisis ekonomi ?
Menghadapi situasi krisis pelaku usaha harus melakukan beberapa hal :
- Harus mengelola arus kas dengan baik.
- Harus tetap memiliki target penjualan.
- Harus memiliki kekuatan modal.
- Tidak memiliki hutang dalam mata uang dolar.
Krisis ekonomi tidak hanya menyerang bisnis-bisnis besar, tetapi juga bisnis kecil. UKM, misalnya, terdampak krisis ekonomi jika terkait dengan kurs dolar. Krisisnya terkait kurs dolar, maka siapa saja yang menggunakan bahan baku impor dalam dolar akan terdampak, karena ini terkait dengan naiknya harga jual atau turunnya margin kotor bila tidak naik harga jualnya. Ketika harga jual naik, bisa saja omzet turun karena daya beli sebenarnya mengalami penurunan. Sementara kalau mengorbankan margin kotor, mungkin saja tidak cukup untuk menutup biaya operasional.
Sementara itu, kalau krisisnya terkait penurunan omzet dan profit, serta cicilan hutang, maka yang pasti kalau punya hutang akan terdampak. Tantangan terberat bagi pelaku usaha dalam menghadapi krisis adalah mengendalikan arus kas. Mengapa? Sederhana saja, daya beli turun, omzet turun, mau tidak mau harus mengendalikan pengeluaran dengan bijaksana.
Mengendalikan arus kas tidak sama dengan menekan biaya marketing dan promosi. Kadang mengurangi biaya marketing dan promosi justru memperburuk pencapaian penjualan. Jadi harus ada keseimbangan. Biaya marketing dan promosi yang tidak efektif, yang masih coba-coba dan beresiko tinggi mengganggu arus kas, itu yang layak dihindari dulu. Kegiatan marketing dan promosi yang terbukti produktif justru harus dijalankan terus.
Pelaku usaha masih tetap bisa berpeluang untuk bertahan dan menghadapi krisis ekonomi ini. Cara bertahan mengahadpi kriris ekonomi yaitu harus tetap melakukan kegiatan marketing, misalnya berpromosi, memberikan diskon dan berinovasi untuk bisa terus menerus menjaring konsumen.
Selain itu, pelaku usaha harus lebih kreatif dalam melihat dan menangkap peluang dan membuat persiapan-persiapan dari pengalaman- pengalaman setiap krisis sehingga memiliki modal untuk mampu bertahan dalam kondisi yang sama jika terjadi lagi kedepannya.
Posting Komentar